Mediajogja.my.id – Ada optimisme, penanam modal ada penerusnya, pendukung peningkatan akibat ada generasi penanam modal penerus,
Jakarta – Siang itu, terlihat sebuah lorong aram temaram, yang dimaksud di area dinding sisi kirinya tergantung poster besar bertuliskan "risk comes from not knowing what you're doing”, sepenggal kalimat dari penanam modal kawakan Warren Buffet.
Di ujung lorong terlihat sebuah altar besar yang mana dikelilingi beragam bentuk layar yang digunakan menampilkan grafik juga angka-angka berwarna hijau dan juga merah. Di di layar, angka- hitungan hijau lalu merah itu seperti tiada mau berhenti, hampir setiap detik berubah angkanya.
Altar itu adalah Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), tempat 79 petinggi perusahaan sepanjang tahun ini bergantian menyesaki tempat ini pada upaya mencari alternatif modal untuk menggerakkan roda produksi perusahaan mereka.
Sebanyak 79 perusahaan resmi menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di tempat lingkungan ekonomi modal Indonesia sepanjang tahun ini, dengan dana dihimpun mencapai Rp54,14 triliun.
Capaian ini adalah rekor IPO terbanyak sepanjang sejarah pada kurun waktu 1 tahun, melampaui rekor sebelumnya 33 tahun yang lalu pada 1990 yang dimaksud sebanyak 66 perusahaan.
Menariknya, selama tahun ini aksi IPO berbagai diadakan oleh perusahaan sektor energi baru terbarukan (EBT) atau energi hijau, mulai dari perusahaan sektor panas Bumi hingga sektor sub-industri utilitas listrik.
Ramainya aksi IPO menyebabkan pangsa modal Indonesia yang tersebut ketika ini dihuni lebih tinggi dari 900 emiten, akan segera terus bertambah, seiring dengan masih banyaknya perusahaan pada antrean IPO di area BEI.
Investor
Ramainya perusahaan anyar yang mana menghuni pangsa modal Indonesia pun dihadiri oleh oleh penanam modal baru yang berbondong-bondong meramaikan perdagangan saham selama tahun 2023.
Jumlah penanam modal tercatat berkembang 17,16 persen year to date (ytd) menjadi 12,15 jt penanam modal per 28 Desember 2023, dibandingkan akhir tahun lalu yang tercatat 10,31 jt investor.
Artinya, hampir 2 jt pemodal baru mulai mengambil bagian berkontribusi menggerakkan perekonomian nasional melalui pangsa modal sepanjang tahun ini, atau berkembang lima kali lipat selama 4 tahun terakhir dibandingkan 2019 yang digunakan "hanya" sebanyak 2,48 jt investor.
Uniknya, sebanyak 56,47 persen penanam modal berusia di dalam bawah 30 tahun, yang dimaksud memunculkan peluang besar bagi bursa modal Indonesia ke depan.
“Ada optimisme, penanam modal ada penerusnya, pendukung perkembangan lantaran ada generasi pemodal penerus,” ujar Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Luthfy Zain Fuady.
Namun demikian, lingkungan ekonomi modal masih memiliki pekerjaan rumah yaitu mayoritas sebanyak 62,33 persen pemodal didominasi laki laki, kemudian sebesar 68,14 persen penanam modal masih terkonsentrasi di dalam Pulau Jawa.
Secara demografi, untuk menjangkau pemodal perempuan maupun pemodal wilayah luar Pulau Jawa menjadi pekerjaan yang perlu diselesaikan, untuk lingkungan ekonomi modal yang lebih tinggi proporsional.
Penghimpunan dana
Pasar modal Indonesia berhasil menghimpun dana mencapai Rp247,06 triliun per 28 Desember 2023, dengan total sebanyak 203 emisi.
Kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp11.762 triliun per 28 Desember 2023, atau meningkat 23,82 persen (ytd) dibandingkan akhir 2022 yang digunakan senilai Rp9.499 triliun
Rata-rata nilai operasi harian (RNTH) di dalam pangsa saham mencapai Rp10,75 triliun per 28 Desember 2023, atau telah terjadi memenuhi target tahun 2023.
Dari pengelolaan investasi, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana tercatat mencapai Rp494,56 triliun per 28 Desember 2023, atau mengecil 2,04 persen (ytd) dibandingkan akhir 2022 lalu yang senilai Rp504,86 triliun.
Total dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana mencapai Rp807,75 triliun, atau berkurang 2,39 persen (ytd) dibandingkan sebelumnya senilai Rp827,54 triliun.
Kemudian, penghimpunan dana securities crowdfunding (SCF) mencapai Rp1,04 miliar, dengan total jumlah total penerbit sebanyak 493 penerbit. Sementara itu, Ukuran Obligasi Indonesia (ICBI) meningkat 8,51 persen (ytd) menjadi di dalam level 374,20, dari sebelumnya berada di tempat level 344,78.
Melansir EY Global IPO Trends 2023, BEI menduduki peringkat ke-6 dari segi total IPO, juga peringkat ke-9 dari segi total fund-raised di area antara bursa- bursa pada tingkat global.
Aspek keberlanjutan
Seiring pertumbuhan itu, tidak ada lantas memproduksi lingkungan ekonomi modal lupa terhadap aspek keberlanjutan lingkungan. Pada 26 September 2023 secara resmi diresmikan Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon), sebagai upaya memerangi pembaharuan iklim.
Bursa karbon adalah sebuah milestone bagi komitmen dekarbonisasi Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060 atau lebih tinggi cepat.
Tiap 28 Desember 2023, nilai proses dalam Bursa Karbon Indonesia mencapai Rp30,91 miliar, dengan jumlah perdagangan 494.254 ton karbon ekuivalen (CO2).
Tercatat sebanyak 1.757.949 unit karbon sudah diperdagangkan, dengan total 46 pengguna.
Hadirnya bursa karbon akan menyebabkan perusahaan berlomba-lomba menghurangi pengeluaran emisi karbon berhadapan dengan aktivitas produksi mereka, atau akan diganjar dengan ongkos mahal akibat karbon yang tersebut mereka itu hasilkan.
Seiring pertumbuhan berkelanjutan selama 2023, optimisme mencuat untuk bursa modal Indonesia pada tahun depan seiring dengan proyeksi penurunan tingkat suku bunga acuan global lalu terus pulihnya perekonomian pada berbagai negara forward kemudian berkembang.
Rata-rata nilai kegiatan harian (RNTH) bursa saham Indonesia diperkirakan dapat mencapai senilai Rp12,25 triliun pada 2024.
Berbagai perusahaan sekuritas kemudian analis pangsa saham pun memproyeksikan Angka Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus bilangan 8.000, mengingat pada penutupan perdagangan hari terakhir pekan (29/12/2023) IHSG ditutup dalam hitungan 7.272,80.
Editor: Achmad Zaenal M
